Kepada sang pemilik panggung langit yang sedang menugaskan
pasukan bintang-bintangNya untuk menyinari bumi malam ini. Semesta,
konspirasi alam telah berakhir. Titip salam terhangat saya kepada sang Mentari
yang masih setia bersinar di paruh waktu ketika bintang lelah. Dibawah gelombang
ombak awan malam ini, ada percikan api yang terukir dari meteor yang melintas menggores
panggung milik bulan. Dan masih dalam bingkai dekap malam dengan rindu yang
membeku. Masih berusaha menjelaskan secara ilmiah setiap vibrasi yang tercipta
ketika pupil beradu dan hati bergerilya. Setiap kisah yang tercipta tidak
selamanya mengikuti warna pelangi. Ada jalan yang terbuka, ada langkah yang
berpijak. Terima kasih untuk setiap hirupan oksigen yang masih mengudara bebas
hingga detik ini. Kita masih hidup, dan cerita masih berlanjut.
3 komentar:
Luar biasa, cha,,,,,, you're so talented.
Alhamdulillah fufu. Everybody has their own talent. And you have it too^^
bagus benget kata-katanya, keren..
Posting Komentar